Olahraga Saat demam

Jakarta – Ketika merasa tidak enak badan, bisa jadi berolahraga adalah kegiatan yang paling dihindari. Memang benar, sebab beraktivitas terlalu berat justru dapat membuat kondisi tubuh semakin lemah. Namun sebenarnya aktivitas olahraga yang tepat dapat membuat tubuh merasa lebih baik.

Hal ini diungkapkan dr Richard Besser, penulis buku ‘Tell Me the Truth, Doctor: Easy-to-Understand Answers to Your Most Confusing and Critical Health Questions’. Besser menganjurkan ‘peraturan leher’, maksudnya bila gejala demam dan flu yang Anda alami dominan di bagian tubuh di atas leher (bersin, sinus, hidung ber-ingus), maka berolahraga ada hal yang aman.

Baca Juga : Olahraga Bisa Menghilangkan Jerawat, Simak Penjelasan Berikut Ini!

Berikut adalah beberapa jenis kegiatan olahraga yang bisa Anda lakukan :

1. Berjalan

Contents

Demam dan flu memang mempengaruhi energi dalam tubuh, tapi energi tersebut masih cukup untuk berjalan. Berjalanlah selama 20 menit, kegiatan ini akan meredakan gejala sakit yang Anda alami.

“Ketika hidung tersumbat ingus, berjalan akan merangsang Anda untuk menarik napas dalam, sehingga dapat membuka jalur pernapasan,” kata Besser.

Namun Besser juga mengingatkan jika dengan berjalan Anda merasa semakin sakit dan lemah, hentikan aktivitas ini dan beristirahatlah. Sebuah riset membuktikan orang yang berolahraga saat demam, ternyata durasi sakitnya lebih singkat daripada yang hanya beristirahat.

2. Jogging

Apabila jogging adalah olahraga rutin Anda, maka demam dan flu tidak boleh menjadi alasan bagi Anda untuk berhenti jogging.

“Pasien saya yang gemar berlari mengaku bahwa berlari dapat membuat mereka merasa lebih baik saat sedang sakit. Berlari adalah dekongestan alami, ini dapat membuat kepala dan pikiran lebih tenang dan Anda dapat merasa normal kembali,” papar dr Andrea Hulse.

American College on Exercise tidak menganjurkan Anda berlari jika gejala yang Anda derita dominan di bawah leher, seperti nausea, mual, dan muntah.

3. Qi Gong

Ini adalah gerakan lambat dan penuh konsentrasi yang sering dikatakan kombinasi antara martial art dan meditasi. Aktivitas ini sudah sejak ribuan tahun lalu digunakan untuk meredakan stres, memperlancara aliran darah, dan menambah energi.

Studi yang dilakukan Univerity of Virginia di tahun 2011 membuktikan, atlet renang yang melakukan qi gong seminggu sekali, mempunyai 70 persen risiko infeksi saluran pernapasan lebih rendah daridapa atlet yang tidak melakkan qi gong.

4. Yoga

Yoga bukan hanya bisa menjadi terapi untuk meredakan stres, tetapi juga dapat melawan gejala demam dan flu, serta meningkatkan imunitas tubuh. Besser menambahkan gerakan yoga yang dilakukan perlahan-lahan dapat mengurangi rasa sakit akibat infeksi virus flu. Jangan lupakan pula ucapan ‘oom’ atau gumaman dalam setiap gerakan yoga. Studi yang dilakukan di Swis mengatakan menarik napas kemudian bergumam dapat memperlancar saluran pernapasan.

5. Berenang dan bersepeda

Sebagaimana berjalan dan jogging, olahraga kardio yang tepat dapat meningkatkan energi dalam tubuh, meski menurut Hulse, ini tidak berlaku untuk semua orang. “Kebiasaan sehari-hari setiap orang berbeda, gejala demam dan flu juga berbeda, sehingga dampak berolahraga bagi setiap orang pun berbeda-beda,” jelas Hulse.

Bagi beberapa orang, berenang dapat membuka dan memperlancar saluran pernapasan. Namun bagi beberapa orang lainnya, misalnya yang memiliki alergi tertentu, bisa jadi justru mengalami iritasi dari air kolam.

Bersepeda juga sama. Aktivitas ini dapat memperlancar napas beberapa orang, tetapi justru membuat kerongkongan kering dan memperparah sakit tenggorokan dan sinus.

By admin